Senin, 10 Desember 2012

Materi MU. 6


MOTIVASI

A.       PENGERTIAN MOTIVASI

Kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah motif (motive), yang artinya menggerakkan  atau dorongan.
Motivasi : Kegiatan yang berkaitan dengan pemberian dorongan untuk melaksanakan suatu pekerja supaya tujuan perusahaan dapat tercapai.

B.     PANDANGAN TENTANG MOTIVASI


1.    Model Tradisional (Frederick Taylor dan manajemen Ilmiah): Manager menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya sistem pengumpahan insentif untuk memotivasi para pekerja.
2.    Model Hubungan Manusia (Elton Mayo) : Menekankan dan menganggap penting adanya faktor “kontak sosial” yang dialami para karyawan dalam bekerja, daripada faktor imbalan.
3.    Model Sumber Daya Manusia (Mc Gregor, Maslow, Argyris, Likert) : Karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti.

C.     TEORI-TEORI TENTANG MOTIVASI
1.      Teori Kepuasan (Content Theories)
Menjelaskan faktor-faktor apa yang dapat menyebabkan karyawan berperilaku atau kebutuhan apa saja yang perlu di puaskan sehingga seseorang dapat berperilaku atau termotivasi. Teori Kepuasaan, antara lain :
§  Teori  Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarkhi (lima tingkatan), yaitu :
a.    Kebutuhan Fisiologis : Makanan, minuman, perumahan, seks.
b.     Kebutuhan Rasa Aman : Keamanan, stabilitas, perlindungan dan jaminan.
c.     Kebutuhan social : Persahabatan, kasih saying, saling membantu, dsb.
d.    Kebutuhan Penghargaan : Penghargaan, status, pengakuan, dihormati, dsb.
e.    Kebutuhan Aktualisasi Diri : Perkembagan, prestasi, kemajuan, dsb.

§  Teori ERG dari Clayton Alderfer
Teori ERG (Existence, Relatedness, dan Growth) memiliki 3 (tiga) hirarkhi kebutuhan, yaitu :
a.    Kebutuhan akan eksistensi (existence needs).
b.    Kebutuhan akan keterikatan (relatedness needs).
c.    Kebutuhan Pertumbuhan (growth needs)

§  Teori Dua Faktor dari Frederick Herzberg
a.   Motivasi intrinsik, yang meliputi:  Prestasi, Pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggungjawab, perasaan maju dan berkembang.
b.   Motivasi ekstrinsik, yang meliputi; Kebijakan dan administrasi, supervisi, hubungan antar manusia, kondisi kerj dan gaji.
§  Teori Kebutuhan akan Berprestasi dari John W. Atkinson dan David C. Mc Clelland.

Ada 3 (tiga) jenis kebutuhan manusia, yaitu :

a.    Kebutuhan  akan prestasi (nAch)
b.    Kebutuhan afiliasi (nAff)
c.     Kebutuhan akan kekuasaan (nPow) 

2. Teori Proses (Process Theories)
             Menitik beratkan pada bagaimana perilaku itu digerakkan, di arahkan, di dukung dan 
             dihentikan. Teori-teori Proses ini, meliputi :
§  Teori Harapan (valensi) dari Victor H. Vroom
Variabel dalam teori pengharapan, antara lain; usaha (effort), hasil (outcome), pengharapan (expectancy), instrumentalitas (instrumentality) dan valensi (valence).
§  Teori Keadilan dari J. Stacey Adams
Bahwa manusia ditempat kerja menilai tentang inputnya (tingkat pendidikan, keahliah, masa keerja, kepangkatan)  dalam hubungannya dengan pekerjaan dibandingkan dengan hasil atau outcomesnya (imbalan yang dihasilkan dari pekerjaan seseorang seperti gaji, promosi, penghargaan, prestasi dan status) yang ia peroleh.

§  Teori Penguatan (Reinforcement Theory) dari Skiner
Menurut teori ini bahwa perilaku merupakan fungsi dari akibat yang berhubungan dengan perilaku tersebut.
Jenis-Jenis Penguatan : a) Penguatan Positif : Memberikan penghargaan atas prestasi. b) Penguatan Negatif  (penghindaran) : Mencegah menghilankan akibat yang tidak menyenangkan. C). Hukuman : Untuk mengurangi atau menghilangkan kemungkinan perilaku yang tidak diinginkan akan diulangi kembali.
§  Teori Penetapan Tujuan oleh Edwin Locke

Teori ini menguraikan hubungan antara tujuan yang ditetapkan dengan prestasi kerja. Karyawan yang memahami tujuan akan mempengaruhi perilaku kerjanya, terlebih-lebih tujuan yang menantang dan dapat diukur hasilnya akan dapat meningkatkan prestasi.






8 komentar:

  1. ulil aidissaqo (MI A)16 Desember 2012 pukul 21.50

    tolong pak dicantumkan cara memotivasi diri sendiri dan cara memotivasi karyawan yang cepat putus asa dalam segala hal...

    BalasHapus
  2. Tegowati sumarno.p ( KA A )19 Desember 2012 pukul 19.31

    Ass. Pak Imam....
    trmksh, materinya sngt mmbantu saya. tp tetep boleh tny njih ? he2.

    Apabila seseorang merasa sdh sngt max berusaha dan berdo'a, tetapi seseorang trsbt selalu dihadapkan pd situasi yg tdk menyenangkan krn selalu mengalami kegagalan, tentu manusiawi sekali klo lantas orang trsebut mnjadi tdk semangat dan putus asa. bahkan tdk sedikit yg pd akhirnya mnjadi berfikiran negatif ke Tuhan, kecewa krn merasa bhwa Tuhan tdk menyayanginya. Klo seseorang sdh berfikiran sprti ini, biasanya dia akan mnjadi sngt malas dlm hal apapun, bahkan ibadah pun sering dia tinggalkan. Dilema sprti ini, sngt mungkin kita temui di kehidupan kita.Bisa jadi mlh dialami tetangga, teman dekat, saudara, atau bhkan keluarga kita. tentu kita akan mnjadi sngt prihatin melihatnya.

    pertanyaannya:

    1.apabila kita mengalami sendiri peristiwa semacam itu, kira2 motivasi macam apa yg tepat untuk memotivasi diri kita, agar tdk trpuruk, ttp semangat, dan tdk membenci Tuhan ?

    2.apabila peristiwa semacam itu menimpa tetangga, saudara, teman atau mungkin keluarga kita, motivasi bagaimana yg tepat dan mampu membuatnya ttp semangat , bisa diterima dngn baik tanpa menyinggung perasaan dan tdk membuatnya merasa di "gurui" oleh kita?

    sebelum dan sesudahnya, saya ucapkan bnyk2 trmakasih. Salam hangat untuk keluarga pak Imam, njih.....Wass.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas pertanyaannya,.. tapi sebelumnya saya mintak maaf, jika jawaban saya kurang memuaskan.
      ... Setiap manusia akan mengalami yang dalam istilah psikologi "konvergensi" yaitu sikap keraggu-raguan atau ketidakpercayaan akan potensi diri bahkan dengan keyakinan nya sendiri dan atau bahkan dengan agama yang selama ini di anut, apalagi jika sedang mengalami kegagalan dan tidak tercapai sebuah harapan. kalau sikap itu muncul dan kita kurang memiliki landasan pengetahuan, pengalaman dan agama yang kuat, maka yang timbul adalah keputus asaan dan cendrung menyalahkan diri sendiri dan bahkan tuhan. tapi jika memiliki landasan yang sudah mapan, tentunya segala kegagalan akan menjadi dorongan semangat untuk mencoba dan terus mencoba lagi dan seterusnya... bagaimana jika kita berada dalam posisi yang pertama... disitulah kita baru memerlukan dan membutuhkan orang lain... orang lain itu bisa orangtua, sahabat dan atau teman dekat... nah disilah pentingnya komunikasi. Jadi kehadiran/keberadaan orang di sekeliling kita itu harus kita pelihara keharmonisannya.. bersambung..

      Hapus
    2. Tegowati sumarno.p ( KA A )24 Desember 2012 pukul 05.50

      thank's pak imam....
      di tunggu lanjutannya. he3....

      Hapus
  3. assalamualaikum pak imam,saya ingin menyampaikan pertanyaan,jika seorang manager menghadapi karyawan karyawan yang dirasa belum maksimal dlm bekerja,dan untuk meningkatkan kinerja karyawan tsb,etiskah seorang manager untuk bertanya lebih dalam meskipun penyebabnya adalah masalah masalah pribadi dlm keluarga karyawan tsb?terimakasih pak,wassalamualaikum

    BalasHapus
  4. pak yang di maksud kebutuhan afiliasi dari John W. Atkinson dan David C. Mc Clelland itu apa?
    terima kasih.

    nama : eva noviana
    kelas : KA B

    BalasHapus
    Balasan
    1. afiliasi yang di maksud adalah... kebutuhan akan kerjasama dengan orang/pihak/golongan lain dalam mencapai sebuah tujuan tertentu... terimakasih.

      Hapus